Minggu, 17 Agustus 2008

JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2008/2009

JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER
TAHUN AKADEMIK 2008/2009

MATA KULIAH :MANAGEMEN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN
SEMESTER/SKS :III/3
HARI/TANGGAL :16 AGUSTUS 2008
SIFAT :TAKE HOME
DOSEN PENGAMPU :Dr. WAHIDIN, M.Pd

Jawaban No.1
Dewasa ini system informatika di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal itu terjadi di segala bidang yang sedikit banyaknya selalu dipengaruhi oleh arus globalisasi yang semakin tidak terbendung apalagi arus yang datangnya dari luar yang sudah maju. Untuk itu, maka Manajemen Sistem Informatika harus memiliki garapan antara lain:
A. Bidang pendidikan
Bertolak dari undang-undang system pendidikan nasional, maka disyahkannya standar isi yang memuat standar kompetensi lulusan dan kompetensi dasar. Dengan itu muncullah istilah pembelajaran dan ada pergeseran paradigma yang cukup besar dari pengajaran menjadi pembelajaran. Pada Konsep pengajaran akan memunculkan kondisi Teacher Centre.
Dunia Pendidikan yang berperan mencetak manusia yang menguasai Teknologi mau tidak mau terkena imbas yang samaa yaitu tersentuh dengaan teknologi.
Dan Lembaga harus memanfaatkan perkembangan teknologi dengan cara menyediakan sarana dan prasarana demi tercapainya suasana belajar mengajar yang kondusip.
Teknologi computer di dunia pendidikan sangatlah berperan dan perlu didukung dengan internet.

B. Sistem Pemerintahan
Teknologi informatika sangatlah berperan dalam mendukung penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governmen) .
Pemerintah dapat memanfaatkan Teknologi Informatika sebagai alat pengotomasi
Proses, dan diharapkan dapat mengurangi proses yang dilakukan secara manual,
Bahkan teknih informasi dapat digunakan sebagai alat yang mempermudah pengumpulan informasi dalam kontek keterbukaan (tranfaransi) internal, penyedia
Akses mempercepat pelaporan dan memperluas sumber informasi dan data.

C. Sistem Teknologi
Kondisi perangkat keras di departemen/institusi pemerintah, umumnya terdiri dari PC yang tampaknya telah terhubung dalam suatu jaringan local dan sebagian besar telah memiliki hubungan ke internet melali ISP.
Aplikasi yang digunakan adalah office automation seperti word processing, database management system dan aplikasi internet seperti web publishing.

D. Budaya dan Manusia
Ketersediaan SDM dlam bidang teknologi informatika tampaknya menjadi peran utama. Adapun pola pengembangan SDM agar menarik minat orang-orang yang berrkualitas seperti: memberikan gaji dan pasilitas yang memadai, mengadakan pelatihan internal, seminar/workshop, memberikan cakupan pekerjaan yang sebagian besar pada level operator untuk pemeliharaan data dan aplikasi , bahkan smpai level analis (perancangan aplikasi).


Jawaban No 2
Penggunaan MSIP dalam meningkatkan Pendidikan
Perkembangan Teknologi Informatika(TI) telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg(2001), dengan berkembangnya penggunaan Teknik Informatika ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu : (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke dimana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau saluran, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu nyata.

Guru(teacher)/ tutor dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya/dunia maya dengan menggunakan computer or internet. Istilah lain yang makin popular saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet. Kehadirannya telah memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam berbagai aspek dan dimensi.

Teknik Imformatika telah mengubah wajah pembelajaran yang berbeda dengan proses pembelajaran tradisional yang ditandai dengan interaksi tatapmuka antara guru dengan siswa baik di kelas maupun di luar kelas.

Dengan kondisi demikian maka pendidikan khususnya proses pembelajaran cepat atau lambat tidak dapat terlepas dari keberadaan computer dan internet sebagai alat Bantu utama. Di masa-masa mendatang , arus informasi akan makin meningkat melalui jaringan internet yang bersifat global di seluruh dunia dan menuntut siapapun untuk beradaptasi dengan kecenderungan itu kalau tidak mauketinggalan jaman.

Untuk dapat memanfaatkan TI dalam memperbaiki mutu pembelajaran , ada tiga hal yang harus diwujudkan , yaitu: (1) siswa dan guru harus memiliki akses kepada teknologi digital dan internet dalam kelas, sekolah dan lembaga pendidikan guru, (2) harus tersedia materi yang berkualita, bermakna dan dukungan cultural bagi siswa dan guru , dan (3) guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengguna-kan alat-alat dan sumber-sumberi-sumber digital untuk membantu siswa agar mencapai standar akademik.

Sejalan dengan perkembangan TIK telah terjadi perubahan pandangan mengenai pembelajaran yaitu pembelajaran sebagai : (1) prose salami, (2) proses social, (3) proses aktif dan fasip, (4) proses linear, (5) proses yang berlangsung intergratif dan konstektual, (6) aktifitas yang berbasis pada model kekuatan, kecakapan, mina dan kultur siswa, (7) aktivitas yang dinilai berdasarkan pemenuhan tugas, perolehan hasil, dan pemecahan masalah(problem solving) baik individual maupun kelompok.

TI telah memungkinkan terjadinya individualisasi, akselerasi,pengayaan, perluasan, efektivitaas dan produktivitas pembelajaran yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan sebagai infrastruktur pengembangan sumberdaya manusia secara keseluruhan.

TI memberikan peluang (it’s given opportunity) untuk berkembangnya (development) kreativitas dan kemandirian siswa . Pembelajaran dengan dukungan TI memungkinkan dapat menghasilkan karya –karya baru yang orsinil, memiliki nilai yang inggi, dan dapat dikembangkan lebih jauh untuk kepentingan yang bermakna.

TI sangat mampu dan dijagokan agar menjadi fasilitator utama untuk meratakan pendidikan di bumi Nusantara, sebab TI yang mengandalkan kemampuan Pembelajaran jarak jauh nya tidak terpisah oleh ruang, jarak, dan waktu.


Jawaban No 3
Pengembangan Manajemen Sistem Informasi dalam Pengelolaan Institusi Pendidikan. Aspek Pengembanagan MSI

1. Menganalisis sistem berjalan
2. Mengidentifikasi kebutuhan sistem baru
3. Memilih teknologi yang tepat bagi pengembangan IT
4. Membutuhkan infrastruktur yang mendukung
5. Membutuhkan sumber daya pengguna IT yang memadai

Komponen Data yang bisa digunakan untuk kepentingan MSI antara lain :

a. Data jenis tek (kind of the texs data), article and memo, tek dapat berupa paparan informasi link MSIP, artikel, materi ajar, memo dapat berupa pesan, himbauan, anjuran kebijakan pendidikan(Education Policy).
b. Data jenis bilangan otomatis
c. Data jenis mata uang (currency)
d. Data jenis date and time
e. Data jenis objek
f. Data jenis hiperlink
g. Data jenis boolean
h. Data jenis bilangan (numeral number), bilangan-bilangan nominal keadaan barang, nomor urut dan banyaknya prasarana gedung/bangunan /School buikding, library building and so on./etc.


Jawaban No 4
Fungsi manajemen informasi dalam kontek(inf ormation Management Function) :

a.Manajemen data. Dalam pengelolaan data yang berkaitan dengan perkantoran especially
Di lingkungan pendidikan (education environmental) ini semua sangat urgen dan persoalan itu semua dapat dikelola sedemikian rupa melalui teknology Informatika, sehingga contentnya dapat menjadi dokumen kearsipan yang efektif dan efficient.

b. Monitoring
Monitoring adalah suatu proses pemantauan unt uk memperoleh informasi. Tentang suatu aktifitas atau berbagai kegiatan. Rangkaian kegiatan /untaian aktivitas dapat dilihat/dapat dimonitor dengan menghasilkan product yang akurat dan efektif efficient.

c. Decision Maker (Pengambilan Keputusan)
Dalam menentukan pengambilan keputusan(decision maker) hendaknya lebih becareffully/ektra hati-hati , bagaimana kita harus mengambil keputusan/. Dalam proses tersebut dapat diakses alur bagaimana suatu kepitusan itu diambil.kemudian dikelola untuk diinformasikan kepada komun itasnya. Maka dengan TI system keputusan itu sudah dapat dipublikasikan kepada yang terkait atau secara general,

d. Evaluasi dan Penilaian
Suatu kegiatan yang diakhiri dengan upaya pencarian informasi sejauh mana kegiatan itu tercapai dan ditandai dengan pemberian nilai, hal ini dapat pula dimanajemen secara teknologis sehingga benar-benar menjadi bahan informasi yang bisa diserap oleh berbagai pihak baik bagi pelanggan primer maupun bagi pelanggan sekunder.


e. Mengontrol Kualitas
Gambaran dan karakteristik yang menyeluruh dari barang atau jasa yang mewujudkan kemampuannya harus selalu terkontrol keadaannya. Gambaran dan karakteristik layanan jasa itu dapat diedit melalui teknologi informasi secara gradual, spasial dan konprehensip. Dengan demikian maka kualitas (mutu) suatu layanan jasa akan selalu terkontrol keberadaannya.

f. Meningkatkan Daya Kompetensi
Berbagai bahan informasi yang dikonvirmasikan secara teknologi akan sangat berpengaruh positif produktif bagi kalangan instansi pemerintah baik di lingkungan pendidikan maupun di lingkungan perkantoran.


Jawaban No. 5
Perbedaan manajemen system informasi pendidikan konvensional dengan berbasis computer (modern) dalam kontek planning, actuating, directing, innovating, staffing, controlling, representing, dan coordinating.

Manajemen Sistem Informasi Pendidikan bisa berjalan dengan berhasil paling tidak. Ada empat unsure pokok manejemen yang harus dilakukan yaitu Plannyng, Organizing, Actuating dan Controlling (POAC). Dalam Manajemensistem informatikaPendidikan secara konvensional bahwa Sekolah adalah sebagai pusat pengembang ilmu pengetahuan, guru berfungsi sebagai pengelola, melayani dan sekaligus menjadi parner dari segala kegiatan, Staf TU atau Karyawan adalah sebagai petugas menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan administrasi yang bukti fisiknya berupa tulisan dalam buku bahkan sekolah merupakan pusat tempat dimana siswa menuntut ilmu.

Sedangkan Managemen Sistem Informasi Pendidikan dengan berbasis computer, adalah pada umumnya pembelajaran berbasis computer dapat dimasukkan dalam dua katagori yaitu computer mandiri(standalone) dan computer dalam jaringan. Keduanya memiliki perbedaan dari segi aspek interaktivitasnya yaitu Komputer mandiri Pembelajaran interaktivitasnya peserta ajar terbatas pada interaksi dengan materi ajar yang ada pada program pembelajaran, lain halnya dengan computer dalam jaringan yaitu interaktivitas peserta ajar menjadi lebih banyak alternatifnya.

Institusi penyelenggaraan pendidikan bias dengan jarak jauh dengan menyediakan computer server untuk melayani interaksi melalui website server, e-mail server, mailinklist server dan chat server, sedangkan peserta ajar dan tenaga pengajar memakai computer klien yang dilengkap dengan browser, e-mail client dan chat client.


Jawaban No 6
Contoh Penerapan Program MSIP di Sekolah?Madrasah melalui Pengembangan Perpustakaan Digital.
Penerapan Teknologi Informasi dapat difungsikan dalam bentuk sebagai berikut:

MEMBANGUN SISTEM DIGITALISASI PERPUSTAKAAN
Tahapan Hasil

Persiapan > Definisi masalah
• Maksud dan tujuan
• Kerangka kerja
• Perkiraan waktu dan biaya
Survai > Analisa kondisi
• Analisa kebutuhan
• Analisa system berjalan
Desain > Menyusun logika kerja system
• Disain data, table, database, relasi
• Disain input, proses dan output
• Spes, peralatan yang diperlukan
Uji coba > Tes system keseluruhan
• Evaluasi, perbaikan
Training > Training : Staf, operator, teknisi, administrator
• Sosialisasi
Operasional > Sistem siap digunakan
• Bantuan teknis
• Pengembangan lebih lanjut

Dari bagan di atas, baiklah akan dijelaskan bagaimana proses manajemen dalam membangun perpustakaan digital. Tahap pertama kita melakukan perencanaan pendigitalisasian dengan membuat persiapan yang dinyatakan secara jelas dan detail. Rencana tersebut menjadi pedoman dasar untuk melakukan seluruh kegiatan ruti perpustakaan. Salah satu rencana yang baik adalah merumuskan visi dan misi perpustakaan yang harus relevan dengan visi dan misi sekolah. Bahkan tujuan, kerangka kerja sampai dengan menganalisa segala sesuatu yang berhubungan dengan pendigitalisasian perpustakaan harus jelas. Selanjutnya rencana itu harus mencerminkan kebutuhan dari seluruh stakeholder perpustakaan (personil perpustakaan) dan kebutuhan itu harus mampu diterjemehkan dalam rencana kerja perpustakaan yang sebelumnya diakomodir terlebih dahulu dalam need assessment kebutuhan yang meliputi analisis situasi dan perangkat yang diperlukan. Dan untuk mendukung rencana itu, maka harus melaksanakan tahapan selanjutnya berupa :

1. Pengembangan rencana strategi perpustakaan
2. Menyiapkan dan menyusun drap rencana tahunan (rencana operasional)
3. Menetapkan kebijakan perpustakaan dan standar pelaksanaan tugas
4. Untuk pembuatan dan pengembangan software yang akan digunakan , diperlukan studi banding
5. Mengadakan monitoring dan mengevaluasi, ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran yang berdampak antara positif dan negative.

Writen by Akhmad Komarudin
NIM: 82320708070;
Kelas: C A;
Program Pasca Sarjana;
UNIGAL

Sabtu, 12 Juli 2008

Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup Manajemen Berbasis Sekolah

Pendidikan Kecakapan Hidup Sebagai Bagian School Reform

Life skill education dapar berarti pendidikan keterampilan hidup, namun dalam arti secara luas dapar berarti kecakapan dalam berbicara (speaking), mengidentifikasi (identification), mendeskripsikan (description), menganalisa dan memecahkan masalah (problem sholving) mengambil keputusan (decision maker) dll.

Dan oleh sebab itu Pendidikan Keterampilan Hidup (PKH) memerlukan dukungan yang tentunya dapat berkembangnya budaya belajar, sehingga di sekolah tercipta prinsip belajar bukan asal sekolah, akan tetapi agar mereka mampu memecahkan problematika kehidupan yang dihadapinya, maka pelaksanaan pendidikan keterampilan hidup sebagai school reform dapat dilaksanakan melalui tiga unsur, yakni :

1. School Climate (Iklim Sekolah)
Untuk menciptakan suasana yang kondusif sedikitnya terdapat tiga unsur pendidikan dapat berkembang, yaitu pengembangan disiplin diri (self dicipline), rasa kebersamaan dan toleransi.
ketiga aspek pendidikan tersebut seringkali berkembang dari internalisasi praktek kehidupan keseharian oleh anak didik, jika disiplin dan rasa tanggung jawab dapat ditumbuhkan menjadi kehidupan keseharian di sekolah, maka akan mendorong anak didik untuk menerimanya sebagai prinsip hidup. Sebagai contoh, seandainya setiap pemimpin, karyawan dan warga sekolah yang lainnya bisa datang ke sekolah tepat waktu, hal ini akan menjadikan siswa mengikuti keadaan seperti itu, bahkan kalau warrga sekolah semua berusaha mengerjakan tugas kewajibannya sebaik mungkin maka dengan mudah prinsip itu akan berkembang pada siswa.
Sebagaimana dibuktikan oleh banyak study, yaitu penumbuhan hal-hal yang bersifat afektif banyak didorong oleh pihak-pihak yang lebih tua.
Motivasi belajar adalah salah satu kunci keberhasilan belajar. Untuk itu memotivasi belajar harus dirancang untuk ditumbuhkan pada setiap siswa bahkan pengalaman menunjukkan iklim belajar yang terjadi di sekolah mampu menumbuhkan motivasi siswa. Jika keseharian di sekolah terjadi perilaku kebersamaan dan kesetiakawanan sosial, maka akan terdorong untuk mengadopsi dan menerapkan dalam kehidupannya.

2. Manajemen Sekolah
Prinsip manajemen sekolah memberi kewenangan untuk meng siasati kurikulum yang berlaku agar sesuai dengan kondisi sekolah, termasuk tuntutan masa depan akan pentingnya pendidikan kecakapan hidup bagi siswa. Dengan demikain orientasi pembelajaran harus disesuaikan dengan kehidupan keseharian yang berkaitan erat dengan kecakapan hidup.
Oleh karena itu, mengingat kecakapan hidup merupakan pendidikan yang sangat mendasar, maka pada aspek manajemen sekolah juga perlu diperhatikan persamaan persepsi antara seluruh warga sekolah, sehingga perwujudan pendidikan kecakapan hidup menjadi salah satu bagian visi sekolah.
Mungkin juga diperlukan upaya peningkatan kemampuan guru agar mampu mewujudkan pendidikan kecakapan hidup dalam kesehariannya.

3. Hubungan yang Sinergis antara Sekolah dan Masyarakat
Pada hakekatnya yang pertama dan utama memiliki kewajiban dan tanggung jawab terhadap pendidikan anak adalah orang tua.
Oleh karena itu, pendidikan kecakapan hidup perlu dijalin hubungan sinergis antara orang tua sebagai pihak penanggung jawab pertama pendidikan anaknya dengan sekolah sebagai pihak kedua.
Keterlibatan orang tua dalam menentukan kebijakan pendidikan di sekolah diharapkan dapat menumbuhkan rasa memiliki (self of belonging) terhadap program-program sekolah, sehingga orang tua mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan sekolah dan bahkan orang tua peserta didik dapat mendorong untuk mendukung pergalangan dana yang akhirnya pelaksanaan program sekolah dapat berjalan.